Kamis, 07 Juni 2012

MATEMATIKA KEHIDUPAN KITA..

Guru Matematika kita dulu mengajarkan 8 - 3 = 5, 9 - 2 = 7, 100 - 20 = 80, dsb.... demikian juga penambahan , 9 + 1 = 10, 30 + 2 = 32, 100 jt + 50 jt = 150 jt dsb... Inilah matematika "RASIONAL" yang sudah kita terima bertahun-tahun... Ternyata, didalam realitas kehidupan kita sehari - hari, BELUM TENTU.. Dalam kehidupan nyata kita, 8-3= 35, 9-2= 27, 100-20= 280, dsb.. Kok bisa ya. Apalagi, 9+1= itu sesungguhnya ( -8 ) , 30+2= ( -28 ), 100jt+50jt= ( -50 jt ). atau bahkan ada 200jt+2M= ( - 2,2M ). Astaghfirullah... Kenapa bisa begitu ya.. Bukankah, dengan mendermakan / menyedekahkan harta kita, tidak membuat kita sesungguhnya berkurang. namun, bertambah dan dilipatgandakan 10x lipat ( janji Alloh ini ). Dan bukankah, sesungguhnya jika kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita ( korupsi ), bukankah itu sebenarnya bukan menambah tapi sesungguhnya itu mengurangi harta kita. Biaya di saat kita sakit, barang2 kita yang rusak, barang2 kita yang hilang, banyaknya biaya tak terduga, dsb... bukankah itu semua SEBENARNYA TEGURAN SANG MALIKI pada kita.. Subhanallah.. ( Salam Weweh 23.12 ).

NGANTUK BANGET TI...

Nyaman na tauwa.. Kecapekkan kapang, krn kesibukkan kerjanya atau materi rapatnya yang terlalu lama atau mulainya yang terlalu larut malam... Hal yang biasa terjadi , baik dikantor2 , maupun di kegiatan rapat RT atau RW, bahkan di Sarasehan Jum'at Leginan... Banyak saudara-saudara kita yang sudah terkantuk-kantuk , krn sudah mulai ngantuk.. he he. Nglilir mas... mas... Njeng nggelek mi. Berhubung waktu sudah larut malam, untuk mempersingkat waktu... akhirnya, inilah clossing dari Sarasehan kita. Datang paling akhir, pulang dipercepat. Ruaaar biasa a a a . Tp, sebentar dulu.. Kalo pas kumbokarnan, atau midodareni atau sepasaran bayi, kok njngn ki kuat banget begadang e mas... Sampai2 jam 2 ato bahkan sampai subuh... Apa bedanya ya.... O o o. ternyata bedanya ada di HATI & SEMANGAT kita.. kalo Sarasehan ki hanya untuk gugur kewajiban saja, ya berat pasti mas untuk begadang gitu... Salam Sinden & Campur Sari ( Pakd Karyono )

Sabtu, 02 Juni 2012

KERISNYA ORANG JAWA

KERIS identik dengan senjata orang jaman dulu di Tanah Jawa. Betapa sakralnya falsafah didalam memakai keris dalam ritual upacara di Keraton. Didalam pisowanan Agung menghadap Sinuhun, tidak ada yang diperkenankan untuk membawa kerisnya walaupun itu hanya disembunyikan dibelakang. Karena akan dianggap berani atau tidak menghormati Sinuhun. Dan keris di tanah Jawa, memakainya dibelakang dan tak terlihat dari depan. Hal ini mengandung filosofi bahwa kita harus memiliki SENJATA & dikeluarkannya disaat keadaan yang darurat / mendesak sekali. Demikian luhurnya orang - orang tua jaman dulu, yang mengajarkan tentang sebuah keluhuran sebuah " PIANDEL " dan bukan untuk di pamer - pamerkan seperti jaman sekarang ini. Seringkali tanpa kita sadari , kita melukai perasaan Saudara kita yang lain... Dengan memamerkan harta kita, ilmu kita, menantang berkelahi, merasa lebih pintar... dsb. Janganlah kita PAMERKAN atau SOMBONGKAN, segala kelebihan / kebaikan kita... Biarlah orang lain yang bicara dan menilai diri kita.. Kita ini orang BAIK atau TIDAK..?